Berpikir adalah sumber daya manusia yang paling hebat. Namun
kita tidak pernah bisa puas dengan keahlian kita yang paling
penting ini. Tidak peduli seberapa bagus kita melakukannya, kita
selalu ingin menjadi lebih baik. Biasanya, orang yang puas dengan
keahlian berpikirnya adalah seorang pemikir yang buruk yang
percaya bahwa tujuan dari berpikir adalah membuktikan bahwa
dirinya benar, hanya untuk kepuasan dirinya sendiri.
Musuh terbesar dari berpikir adalah kerumitan, karena itu memunculkan kebingungan. Ketika berpikir menjadi jelas dan sederhana, proses ini menjadi lebih menyenangkan dan lebih efektif. Konsep berpikir Enam Topi sangat mudah untuk dipahami juga digunakan.
TOPI PUTIH
Topi putih adalah tentang informasi. Ketika topi putih digunakan, setiap orang langsung dan secara eksklusif hanya fokus pada informasi. Topi putih bersifat netral dan objektif. Ia tidak mewakili intepretasi atau pendapat apapun. Ketika menggunakan topi berpikir putih, pemikir perlu bersikap seperti komputer.
Kesulitan utama dalam berpikir adalah kebingungan. Kita mencoba untuk melakukan terlalu banyak sekaligus. Emosi, informasi, logika, harapan dan kreativitas semuanya mengerebuti kita. Itu seperti menjuggling terlalu banyak bola sekaligus.
Konsep ini adalah konsep yang sangat sederhana, yang mana membuat seorang pemikir untuk melakukan satu hal satu waktu. Dia menjadi mampu untuk memisahkan emosi dari logika, kreativitas dari informasi, dan seterusnya. Konsep ini adalah Enam Topi berpikir.
Menggunakan salah satu topi mendefinisikan cara berpikir tertentu. Enam Topi berpikir memampukan kita untuk mengatur pemikiran kita seperti seorang konduktor memimpin sebuah orkestra.
Keseluruhan dari berpikir paralel ini adalah pengalaman dan kecerdasan dari setiap orang harus digunakan dalam arah yang sama. Jadi setiap orang yang hadir menggunakan topi hitam pada saat yang ditentukan. Setiap yang hadir menggunakan topi putih di waktu lain. Itulah berpikir paralel dan membuat penggunaan yang optimal dari kecerdasan dan pengalaman setiap orang.
Terlalu sering fakta dan angka dikaitkan dengan argumen. Fakta digunakan untuk tujuan tertentu daripada hanya untuk menunjukkan data itu sendiri. Perlu dicatat baik-baik bahwa tingkat keyakinan akan fakta berarti sesuatu yang Anda yakini sebagai sebuah fakta tapi belum diperiksa secara menyeluruh. Anda bisa memilih untuk memiliki dua jenis fakta. Satu adalah fakta yang telah diperiksa dan kedua adalah fakta yang belum diperiksa (keyakinan).
Jelas bahwa Topi putih mengeluarkan hal yang berhubungan dengan firasat, intuisi, penilaian berdasarkan pengalaman, perasaan, kesan dan pendapat. Itulah tujuan dari menggunakan topi putih: memiliki sebuah cara bertanya hanya untuk mendapatkan informasi.
Topi putih bisa memberikan arah untuk menangani informasi. Kita bisa memerankan topi berpikir putih sebaik mungkin. Artinya, berusaha untuk mencapai fakta yang benar-benar murni. Jelas bahwa peran dari topi berpikir putih memerlukan keahlian berpikir lebih banyak daripada topi lainnya.
TOPI MERAH
Topi merah adalah tentang perasaan. Dalam diskusi bisnis pada umumnya, Anda tidak diijinkan untuk memasukkan unsur emosi. Tapi unsur ini tetap akan hadir – ia menyamar menjadi logika. Topi merah menyediakan sebuah kesempatan yang unik dan spesial bagi perasaan, emosi dan intuisi untuk berperan.
Menggunakan Topi merah mengijinkan si pemikir mengatakan “Ini yang saya rasakan tentang masalah itu.” Topi merah mengabsahkan emosi dan perasaan sebagai bagian penting dari berpikir.
Topi merah membuat perasaan terlihat sehingga mereka bisa menjadi bagian dari peta berpikir dan juga bagian dari sistem nilai yang memilih rute dalam peta tersebut. Topi merah memungkinkan seorang pemikir untuk menjelajahi perasaan dari orang lain dengan bertanya
pendapat dari topi merah.
Topi merah meliputi dua tipe perasaan yang luas. Pertama, emosi biasa yang kita ketahui, mulai dari emosi yang kuat seperti takut dan tidak suka ke emosi yang halus seperti kecurigaan. Kedua, ada penilaian rumit yang masuk ke dalam jenis perasaan, firasat, intuisi, perasaan, selera, estetika dan jenis perasaan yang dinilai tidak kasat mata.
Topi merah perlu diperankan oleh setiap peserta diskusi. Setiap peserta yang hadir akan ditanya secara bergiliran apa perasaan atau topi merahnya terhadap masalah yang sedang didiskusikan. Tidak ada satu pun yang boleh mengatakan lewat. Setiap orang harus mengungkapkan apa perasaannya.
Tujuan dari menggunakan topi merah adalah mengekspresikan perasaan yang ada dalam diri tapi bukan memaksakan semua penilaian.
TOPI HITAM
Catatan spesial tentang topi hitam. Beberapa orang salah mengartikan topi hitam dan menganggap topi hitam adalah topi yang jahat. Kenyataannya, topi hitam adalah topi yang paling penting dari semua topi dan paling banyak digunakan. Menggunakan topi hitam berarti menjadi hati-hati dan waspada.
Topi hitam memperhatikan kesulitan, bahaya, dan potensi masalah. Dengan topi hitam Anda menghindari bahaya, bagi diri Anda sendiri, bagi orang lain dan bagi komunitas. Di bawah topi hitam lah Anda bisa menghindari masalah.
Topi hitam berhubungan dengan kewaspadaan. Dalam beberapa tingkat berpikir, kita perlu mempertimbangkan risiko, bahaya, halangan, potensi masalah, dan kejelekan dari sebuah saran. Akan sangat berbahaya untuk menjalankan sebuah saran kecuali pertimbangan penuh telah diberikan dengan hati-hati dalam setiap aspek.
Topi hitam adalah tentang kehati-hatian. Topi hitam mencari jalan untuk menghindari bahaya dan kesulitan. Topi hitam bisa digunakan sebagai bagian dari penilaian: Haruskah kita melanjutkan saran ini? Topi hitam digunakan dalam proses desain: Apa kelemahan yang
harus kita atasi?
Topi hitam mencari kemungkinan risiko dan potensi masalah di masa depan. Apa yang bisa salah jika kita menjalankan saran ini? Topi hitam seringkali berhubungan dengan penyesuaian. Apakah saran ini sesuai dengan pengalaman masa lalu? Apakah saran ini sesuai dengan kebijakan dan strategi, Apakah saran ini sesuai dengan kode etik dan nilai-nilai kita?
Topi hitam bisa menunjukkan kesalahan prosedural dalam proses berpikir itu sendiri. Tujuan dari topi hitam adalah untuk memasukkan titik-titik kewaspadaan pada peta. Topi hitam bisa disalahgunakan dan berlebihan jika itu adalah satu-satunya bentuk berpikir. Penyalahgunaan ini menghilangkan nilai dari topi hitam.
TOPI KUNING
Topi kuning adalah pemikiran yang positif dan membangun. Warna kuning mewakili cahaya matahari, kecerahan dan optimisme.
Pemikiran topi kuning berkaitan dengan penilaian positif seperti pemikiran topi hitam berkaitan dengan penilaian negatif. Pemikiran topi kuning meliputi spektrum positif yang terbentang dari logika dan pemikiran praktis ke impian, visi, dan harapan.
Pemikiran topi kuning menyelidiki dan menjelajahi nilai dan manfaat. Pemikiran topi kuning berusaha mencari dukungan logis untuk nilai dan manfaat tersebut. Pemikiran ini adalah pemikiran yang membangun dan generatif. Dari pemikiran topi kuning ini hadir proposal dan saran yang kuat.
Pemikiran ini berhubungan dengan proses pekerjaan dan proses mewujudkan hal tersebut. Efektivitas adalah tujuan dari pemikiran topi kuning yang membangun. Sebaliknya pemikiran topi kuning juga bisa spekulatif dan memanfaatkan kesempatan. Pemikiran topi kuning juga membenarkan visi dan impian.
Pemikiran topi kuning tidak berhubungan dengan perasaan euforia belaka atau dengan proses berpikir topi hijau yang langsung menghasilkan ide.
Adalah benar bahwa aspek positif dari topi berpikir kuning diperlukan untuk kreativitas. Penilaian positif dan konstruktif dari aspek pemikiran topi kuning juga penting bagi kreativitas. Namun bukan berarti sama dengan pemikiran topi hijau. Seseorang bisa sangat luar biasa berpikir dengan topi kuning namun sama sekali tidak kreatif.
Bahaya dari tidak bisa membedakan peran berpikir topi kuning dan topi hijau akan membuat seseorang merasa topi kuning tidak cocok untuk dirinya.
TOPI HIJAU
Topi hijau adalah topi energi. Bayangkan tumbuhan. Bayangkan pertumbuhan. Pikirkan tunas dan ranting baru yang bertumbuh. Topi hijau adalah topi kreatif. Warna hijau melambangkan kesuburan, pertumbuhan dan nilai dari benih pertumbuhan. Semua yang terlibat dalam diskusi topi hijau, perlu memperlakukan hasil sebagai hasil kreatif. Idealnya pemikir dan pendengar harus menggunakan topi hijau.
Mencari alternatif adalah aspek dasar dari pemikiran topi hijau. Ada kebutuhan untuk melampaui hal yang sudah diketahui dan yang jelas dan yang memuaskan. Pemikir topi hijau memanfaatkan jeda kreatif untuk mempertimbangkan ide setiap saat, mencari apakah ada ide
alternatif.
Pemikir topi hijau mencari jalan untuk maju dari sebuah ide menuju ide berikutnya. Provokasi adalah bagian penting dari pemikiran topi hijau. Sebuah provokasi digunakan untuk menarik kita keluar dari pola berpikir biasa. Ada banyak cara untuk membangun provokasi termasuk metode kata acak.
Berpikir lateral adalah serangkaian sikap, istilah dan teknik untuk melintasi pola-pola dalam pengaturan diri yang asimetris. Digunakan untuk memunculkan konsep baru dan persepsi baru.
Hal yang penting dari topi hijau adalah menyiapkan waktu spesifik untuk setiap orang melakukan usaha kreatif. Kreativitas tidak lagi hanya urusan dari orang yang punya banyak ide sementara orang lain duduk menunggu dan menyambut ide dari orang itu. Ketika topi hijau dikenakan, setiap orang diharapkan untuk melakukan usaha kreatif.
Pengalokasian waktu yang disengaja untuk melakukan usaha kreatif sangatlah penting. Kegiatan ini membuat kita menganggap bahwa kreatifitas adalah kunci penting dalam proses berpikir.
Jika topi hijau telah menemukan begitu banyak ide dan kemungkinan, tentu tidak ada waktu untuk mempertimbangkan semua ide tersebut. Di sinilah topi merah digunakan untuk memilih ide-ide tersebut yang dirasa sesuai dengan kondisi dan pola tertentu.
Kreativitas itu lebih dari sekedar bersikap positif dan optimis. Perasaan positif dan optimis cocok berada di bawah topi merah. Penilaian yang positif cocok di bawah topi kuning. Pemikiran topi hijau menuntut banyak ide baru, pendekatan baru dan pilihan-pilihan
lain.
TOPI BIRU
Bayangkan langit yang biru. Bayangkan melihat gambaran besar. Topi biru berperan untuk berpikir tentang proses berpikir. Topi biru seperti seorang konduktor di orkestra. Konduktor akan membuat orkestra menjadi yang terbaik dengan melihat apa yang harus dilakukan,
dilakukan pada saat yang tepat.
Topi biru memegang kendali. Pemikir topi biru mengatur pemikiran itu sendiri. Pemikiran ini memikirkan tentang proses berpikir yang diperlukan untuk menjelajah sebuah subjek.
Pemikiran topi biru menentukan fokus. Pemikiran topi biru mendefinisikan permasalahan dan membangun pertanyaan. Pemikiran topi biru menentukan proses berpikir yang harus dijalankan.
Topi biru bertanggungjawab atas ringkasan, ikhtisar dan kesimpulan. Ini bisa terjadi dari waktu ke waktu dan juga pada akhir diskusi.
Pemikiran topi biru memantau pemikiran dan memastikan bahwa peraturan dari permainan diperhatikan. Pemikiran topi biru menghentikan argumen dan memaksakan berpikir kembali sesuai dengan konteks peta. Pemikiran topi biru menguatkan disiplin.
Pemikiran topi biru bisa digunakan untuk menyela proses berpikir saat membutuhkan pemikiran topi lain. Pemikiran topi biru juga bisa digunakan untuk menentukan urutan langkah-langkah proses berpikir seperti sebuah tarian mengikuti urutan koreografi.
Bahkan ketika peran spesifik dari pemikiran topi biru ditugaskan kepada satu orang, ia masih terbuka bagi siapapun untuk menawarkan komentar dan saran topi biru.
MANFAAT DARI METODE ENAM TOPI
Dalam praktek, salah satu hal yang paling mencolok tentang penggunaan dari metode Enam Topi adalah bahwa keputusan kelihatannya terbentuk dengan sendirinya. Ketika Anda tiba pada topi terakhir, topi biru, keputusan seringkali menjadi jelas bagi setiap orang yang hadir. Ini kelihatannya sulit untuk dipercaya secara teori tetapi sangat sering terjadi dalam praktek.
Bagi yang belum pernah mencoba metode tersebut akan terlihat bahwa topi-topi tersebut membantu Anda sepenuhnya menjelajahi sebuah subjek dan bahwa sebuah keputusan yang spesifik atau perlu diikuti dengan tahap pembentukan selanjutnya. Pandangan ini melewatkan peran dari topi tertentu, seperti – merah, kuning dan hitam – digunakan untuk penilaian, bukan sekedar informasi.
Jika Anda harus mengendarai mobil menuju tujuan tertentu dan orang yang terlibat hanya samar-samar mengetahui jalannya, akan banyak argumen tentang jalan mana yang harus ditempuh. Jika, bagaimanapun, jika ada sebuah jalan terbentang, kepadatan lalu lintas, dan kondisi alami permukaan jalan, maka mudah untuk memilih jalan yang terbaik. Pilihannya jadi jelas bagi semuanya. Sama persis dengan hal yang terjadi dengan metode Enam Topi.
Jika tidak memungkinkan untuk membuat keputusan, maka topi terakhir, topi biru, harus memetakan kenapa itu tidak mungkin. Kemungkinan dibutuhkan lebih banyak informasi pada titik tertentu. Mungkin ada perbedaan nilai yang tidak bisa diselaraskan. Jadi topi biru bisa menentukan fokus yang baru. Fokus baru tersebut bisa menjadi sesi diskusi yang baru.
TUJUAN MENGGUNAKAN ENAM TOPI PEMIKIRAN
Ada dua tujuan utama menggunakan topi-topi ini:
1. Tujuan pertama adalah untuk menyederhanakan proses berpikir dengan membuat seorang pemikir menangani satu pemikiran demi satu pemikiran. Bukan harus menangani emosi, logika, informasi, harapan dan kreativitas pada waktu yang bersamaan. Seorang pemikir bisa menangani satu pemikiran demi satu pemikiran secara terpisah.
Contoh:
Seorang pemikir bisa membawa semua perasaan dengan peran topi merah tanpa ada kebutuhan untuk melogikakan. Pemikiran topi hitam bisa menangani aspek logikanya nanti.
2. Tujuan kedua adalah menggunakan konsep enam topi berpikir untuk mengubah proses berpikir. Jika seseorang dalam pertemuan terus menerus berpikir negatif, orang tersebut bisa diminta untuk melepaskan topi hitamnya. Ini menandakan bahwa orang tersebut telah terlalu persisten berpikir negatif. Orang itu juga bisa diminta untuk memakai topi kuning. Ini merupakan permintaan secara langsung untuk bersikap positif.
Dengan demikian, istilah dari Enam Topi berpikir mengijinkan kita untuk menyampaikan pemikiran tanpa menyinggung perasaan orang lain.
Penulis tidak menyarankan bahwa dalam setiap proses berpikir kita harus menyadari sedang menggunakan topi berpikir apa. Hal itu sama sekali tidak perlu. Seringkali kita ingin menyampaikan kejelasan untuk menggunakan topi berpikir yang mana dalam proses diskusi atau meminta seseorang untuk menukar topi berpikirnya pada kondisi yang berlebihan.
Semoga bermanfaat,
Salam Sukses Sejahtera
Leave a Reply