Kesempatan kedua akan selalu ada untuk keuangan Anda, kehidupan Anda dan dunia Anda ketika Anda masih berada di saat ini.
Kata yang paling penting pada masa ini adalah krisis. Ingatlah bahwa terdapat dua bagian, dua sisi, yang membentuk kata krisis, yaitu: bahaya dan peluang. Kesempatan kedua Anda membutuhkan Anda untuk menghindari bahaya yang dapat menghadang Anda dan bersiap untuk segala peluang yang hadir dalam krisis finansial global yang terus berkembang.
MASA LALU
Anda harus selalu ingat tiga hal berikut: sebuah rumah bukanlah sebuah aset, para pencari aman adalah para pecundang, orang kaya tidak bekerja untuk uang.
Perkara uang dapat menjadi rumit dan mengintimidasi. Namun jika Anda mulai dari dasar dan memanfaatkannya sebagai hal yang dapat mengembangkan diri Anda, maka Anda dapat menambah pengetahuan yang Anda perlukan untuk memahami uang dan memahami persoalan investasi, serta memahami bagaimana membuat uang Anda bekerja untuk Anda.
Hal yang paling dasar yang Anda perlu ketahui mengenai uang adalah uang merupakan sebuah hal yang dapat Anda pelajari, sebuah hal yang dapat memberikan Anda kepercayaan diri untuk membuat sebuah keputusan yang cerdas dan penuh perhitungan.
Kita semua membutuhkan kesempatan kedua. Karena uang akan terus berubah, dan orang yang miskin akan menjadi miskin, kelas menengah akan jatuh, dan orang kaya akan semakin kaya. Banyak orang yang kaya di hari ini akan terjerumus dalam kemiskinan. Salah satu alasannya karena banyak orang kaya yang hanya mengukur kesejahteraan mereka dengan uang. Padahal uang tidak akan selalu menjadi uang. Kini pengetahuan adalah bentuk uang yang baru.
Di masa lalu, orang kaya adalah mereka yang menguasai tanah dan sumber daya seperti perusahaan minyak, persenjataan, atau perusahaan besar lainnya. Kini, keadaan telah berbeda. Kini kita hidup pada era Informasi—dan informasi begitu berlimpah dan biasanya bebas.
Agar informasi bisa diproses menjadi sebuah pengetahuan, kita perlu pendidikan. Tanpa pendidikan finansial, kita tidak dapat memproses informasi menjadi kesejahteraan hidup kita. Berjuta-juta uang yang dikeluarkan oleh tiap negara untuk disalurkan pada pendidikan mereka, namun hampir tidak ada yang disalurkan pada pendidikan mengenai finansial.
Kenapa pendidikan finansial tidak diajarkan di sekolah? Pengetahuan adalah kekuatan. Jika Anda ingin mengendalikan kehidupan seseorang, batasi pengetahuan mereka. Inilah kenapa, di masa lalu, penjajah biasanya membakar buku-buku dan mengasingkan (bahkan hingga membunuh) para cendekia dan para ahli ilmu yang mengancam kekuasaan mereka.
Rumusnya adalah: Informasi X Pendidikan = Pengetahuan Pengetahuan adalah kekuatan—dan kurang pengetahuan menyebabkan kelemahan.
Pengetahuan finansial di masa ini memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari senjata atau perbudakan. Kurangnya pendidikan finansial dapat memperbudak jutaan orang di seluruh bagian dunia ini.
Sistem keuangan dirancang untuk membuat orang tetap miskin, bukan untuk membuat mereka menjadi kaya. Sistem moneter dirancang untuk membuat orang tetap bekerja sekeras mungkin untuk uang. Uang memperbudak mereka yang tidak terdidik dengan baik secara finansial. Dan kekayaan kita tercuri oleh uang, tercuri oleh apa yang dikerjakan oleh banyak orang sepanjang hidupnya. Karena itulah, mereka yang bekerja paling keras untuk mendapatkan uang, biasanya disebut dengan “pekerja malang”, dan mereka akan terus menjadi semakin miskin seberapapun keras mereka bekerja.
Salah satu jenis kaya adalah orang yang memiliki pekerjaan dengan gaji yang sangat tinggi, seperti pada eksekutif perusahaan, para profesional seperti dokter, pengacara, atlit dan pemain film. Mereka termasuk dalam orang kaya yang mendapatkan kekayaan dari gaji yang besar. Jenis lainnya adalah orang yang tidak membutuhkan pekerjaan untuk bisa menjadi kaya. Sebagian besar dari mereka kaya dengan memiliki banyak aset.
Bagaimana maksud dari kekayaan kita dicuri oleh uang kita? Terdapat beberapa hal yang sebetulnya telah diketahui oleh kita semua, yang antara lain: Pajak, inflasi, dan tabungan.
Setiap orang membutuhkan kesempatan kedua, karena sebagian dari orang kaya akan menjadi miskin, para siswa yang mengemban pendidikan yang cukup tinggi menjadi pengangguran, dan banyak orang yang terjerumus dan terbelenggu oleh berbagai macam hutang. Dunia pasti berubah, begitu pula dengan uang. Mereka yang menjalankan kehidupan di masa lalu, dengan aturan kuno mengenai uang, akan dihapuskan di masa ini.
Begitu banyak para jutawan yang bergantung pada beban (liabilities), seperti rumah dan mobil mereka. Mereka menganggap beban-beban tersebut sebagai sebuah aset. Ketika real estate dan pasar saham runtuh, akan ada banyak jutawan yang bangkrut karena nilai dari beban yang mereka agungkan telah jatuh.
Tanpa pendidikan finansial, sebagian besar orang tidak mengetahui perbedaan antara aset dengan beban, sehingga kekayaan mereka akan menghilang dan terus menghilang. Jika seseorang mengetahui definisi sederhana dari kata-kata atau ungkapan finansial tingkat dasar, maka kesejahteraan mereka akan meningkat. Kabar baiknya adalah kata-kata merupakan hal yang bebas dan gratis.
Era informasi dapat menyebabkan mereka yang dulu berkuasa menjadi hilang kekuasaannya. Karena itulah pendidikan finansial pribadi Anda menjadi jauh lebih penting di masa ini daripada di masa lalu. Orang yang putus asa akan melakukan hal yang putus asa.
Tiap individu memiliki kekuatan untuk mengubah nasibnya. Dan cara yang paling mudah—dan biasanya malah menjadi cara yang paling kuat—untuk berubah adalah melalui pendidikan. Tiap orang membutuhkan kesempatan kedua untuk memikirkan kembali mengenai tujuan mereka dalam melakukan apa yang mereka kerjakan saat ini.
Cara yang paling baik untuk melihat masa depan adalah dengan mempelajari masa lalu.
Apa yang perlu dipelajari pertama kali? Sebaiknya kita mempelajari masa lalu kita terlebih dahulu. Karena dari mempelajari masa lalu, kita jadi bisa mengenal masa depan. Dari masa lalu, kita akan mempelajari bagaimana orang kaya dan berkuasa mencuri kekayaan kita melalui uang kita.
Sebagian besar orang terlalu sibuk bekerja untuk menghasilkan uang, sibuk bekerja keras untuk membayar berbagai tagihan mereka dan menabung untuk masa depan. Mereka tidak akan beranjak kemana-mana sebelum mereka bisa mempelajari masa lalu. Definisi dari ketidakwarasan adalah melakukan hal yang sama terus menerus sambil mengharapkan hasil yang berbeda.
Orang kaya tidak bekerja untuk uang, melainkan mereka mengendalikan permainan keuangan. Permainan keuangan telah berlangsung sepanjang sejarah manusia di bumi ini. Manusia selalu ingin untuk memperbudak orang lain atau mengambil apa yang orang lain miliki. Ini bukanlah permainan jenis baru. Orang kaya telah memainkan permainan ini sejak zaman dahulu kala. Jika ini adalah saatnya Anda yang memainkan permainan keuangan ini, maka ini berarti adalah kesempatan kedua Anda.
Terkadang kita perlu merelakan pekerjaan yang kita senangi, agar kita dapat melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Semakin banyak orang yang kita bantu, maka akan semakin efektif diri kita. Namun, jika kita memberikan orang sesuatu secara gratis biasanya dapat menghantarkan mereka menjadi miskin. Ini karena kita membangkitkan ‘mental pengemis’ yang dapat menghancurkan inisiatif dan tanggung jawab pribadinya.
Tiap orang berbakat untuk menjadi jenius. Salah satu cara seseorang dapat menemukan kejeniusannya adalah dengan mengubah lingkungannya. Banyak siswa yang merasa bodoh saat berada di dalam kelas, namun dia akan penuh percaya diri dan mudah untuk meningkatkan kemampuannya dalam bermain bola di lapangan.
Namun kenapa banyak orang yang merasa tidak dapat menemukan sisi jeniusnya? Karena, sebagian besar orang pergi dari rumah ke sekolah untuk bekerja, di mana tidak semua orang dapat berkembang di lingkungan tersebut. Banyak sekali orang yang menghabiskan waktu dalam hidupnya dengan merasa tidak teruji, tidak terpenuhi, tidak dihargai, semata-mata karena mereka tidak menemukan lingkungan yang tepat yang dapat mengembangkan kejeniusan sejatinya.
Coba pertimbangkan kata jenius sebagai singkatan dari tiga kata, yaitu genie-in-us (jin di dalam diri kita), pesulap di dalam diri kita. Kata jenius, pesulap, dan inspirasi memiliki hubungan satu sama lain. Apakah Anda mengenal pesulap yang bekerja di dapur, yaitu seseorang yang membuat komposisi yang biasa menjadi makanan yang bercita rasa tinggi dan unik? Jika sang pesulap yang berada di dalam diri kita telah keluar dan melakukan pekerjaannya, maka kita akan bisa menginspirasi sekitar kita. Kita akan merasa terinspirasi ketika semangat seseorang telah menyentuh semangat kita. Inilah yang disebut dengan jenius. Ketika seseorang menginspirasi kita, maka sang pesulap atau jin di dalam diri kita akan siap untuk melakukan sihir dan keajaibannya.
Sebagian besar orang tidak menemukan sisi jeniusnya karena menjadi jenius tidaklah mudah. Sebagai contoh, seseorang bisa saja menjadi ‘Tiger Wood’ berikutnya, namun jika orang tersebut tidak mendedikasikan hidupnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kejeniusannya, maka bakat mereka, pesulap di dalam diri mereka, tidak akan pernah menunjukkan keajaibannya.
Jadi, apa yang kita bisa lakukan? Jawabannya adalah banyak. Dunia ini dipenuhi oleh berbagai macam masalah. Karena itu, pertanyaan yang terlontar seharusnya adalah: masalah yang seperti apa yang ingin Anda pecahkan? Jenis masalah yang seperti apa yang dapat Anda pecahkan dengan bakat Anda? Anda dapat melakukannya sendiri atau Anda juga bisa mengikuti kelompok atau organisasi tertentu untuk memecahkan masalah yang Anda inginkan.
Tiap koin terdapat tiga sisi: sisi kepala, ekor, dan sisi pinggirnya. Orang yang cerdas berdiri di ujung dan memperhatikan kedua sisi dari tiap hal.
Ketika Anda melihat dunia dari sudut pandang masalah yang perlu dipecahkan, maka Anda akan menemukan banyak hal yang harus dilakukan dan banyak hal yang bisa Anda lakukan. Kemudian, pertanyaan yang lebih penting lagi adalah: apakah Anda bersedia untuk berusaha memecahkan masalahnya? Atau Anda hanya bersedia melakukannya jika seseorang membayar Anda?
Jika Anda mempertimbangkan kesempatan kedua terhadap uang dan hidup Anda, maka Anda berarti ingin menanyakan kepada diri Anda: “Bagaimana saya dapat membantu lebih banyak orang?” dan bukannya “Bagaimana saya bisa memperoleh lebih banyak uang?”.
MASA KINI
Manusia selalu senang melihat foto sebelum dan sesudah. Foto sebelum dan sesudah selalu bisa menginspirasi kita. Kedua foto ini dapat mengingatkan pada kita siapa diri kita sebenarnya. Dan kedua foto ini mengingatkan apa yang telah Tuhan berikan pada kita. Dengan foto-foto ini, kita jadi ingat bahwa di dalam diri kita ada kupu-kupu yang menunggu untuk bisa terbang bebas. Kesempatan kedua yang sesungguhnya adalah sebuah metamorfosis. Hal yang sama dengan yang terjadi pada ulat yang berubah menjadi kupu-kupu.
Jika hanya ada satu gambar ulat, maka ini tidak akan memberikan Anda informasi bahwa dia akan menjadi kupu-kupu.
Orang-orang yang mengasihani diri akan memancing para ‘penyelamat’ atau orang yang ingin membantu. Namun tidak semua orang yang ingin membantu dapat membuat orang yang dibantu menemukan kekuatan dan bakat alamiahnya. Banyak para ‘penyelamat’ yang membuat orang yang mereka bantu tetap miskin dan malang. Terdapat perbedaan antara membantu, memberikan kenyamanan, memberi makan, dan membangkitkan semangat orang lain. Hanya dengan memberikan uang (atau bantuan) pada orang yang kekurangan, dapat membuat mereka semakin malang.
Memang kita semua membutuhkan simpati dan rasa kasih sayang. Kita semua membutuhkan kata-kata yang dapat membangkitkan semangat ketika tengah terjatuh dan biasanya kita pun butuh bantuan untuk bisa bangkit kembali. Mengasihani diri kita terkadang memang kita perlukan. Ini merupakan bagian dari proses penyembuhan.
Namun, mengasihani diri sendiri tidak pernah memberikan manfaat dalam jangka panjang. mengasihani diri sendiri hanya akan membuat masalah menjadi lebih besar dan lebih lama terasa. Jika kita mengasihani diri sendiri, maka kita akan memperkuat kelemahan kita. Akan ada waktunya untuk memberikan bantuan pada orang lain, dan ada pula waktunya untuk kita mengingatkan orang lain akan kenyataan yang ada.
Kita tidak dapat memecahkan masalah dengan menggunakan cara berpikir yang sama dengan yang kita gunakan saat kita menghadirkan masalah tersebut.
Berada dalam kemiskinan dapat membuat Anda menjadi kaya, namun itu bisa terjadi jika kemiskinan itu menginspirasi Anda untuk menemukan kekuatan Anda.
Banyak orang yang tidak mengetahui keadaan finansialnya karena, tanpa adanya pendidikan finansial, mereka tidak tahu apa itu laporan finansial. Banyak orang yang berpendidikan tinggi menjadi seorang yang awam akan finansial karena mereka tidak mampu membaca atau menggunakan laporan finansial.
Terdapat tiga tingkat kesejahteraan, yaitu: (1) Kesejahteraan Primer, (2) Kesejahteraan Sekunder, dan, (3) Kesejahteraan Tersier. Orang yang memiliki pekerjaan dengan gaji yang cukup tinggi, rumah yang bagus, dan uang di dalam bank, serta saham, adalah orang yang berada pada kesejahteraan tersier. Dan, adalah mereka yang berada pada tingkat kesejahteraan tersier, yang akan merasakan penderitaan terberat pada saat harus jatuh.
Banyak orang yang terlihat kaya di luar, namun di dalamnya mereka memiliki masalah finansial. Orang-orang seperti ini tidak akan memiliki keberuntungan di masa depan. Dan kelompok ini bisa menjadi korban di masa depan.
Kesejahteraan primer adalah kesejahteraan sumber daya. Contoh sumber daya adalah minyak, emas, perak, ikan, pohon, dan tanah. Kesejahteraan sekunder adalah kesejahteraan produksi. Contohnya adalah para entrepreneur yang terdiri dari para petani yang memproduksi makanan, nelayan yang menangkap ikan, para pengebor minyak yang memproduksi minyak, para penambang emas yang memproduksi emas, dan pemilik pabrik yang memproduksi produk.
Jika pasar saham sedang anjlok, maka para pemegang saham yang paling menderita. Karena, jika masih ada uang yang tersisa, mereka harus membayar para karyawannya terlebih dahulu, kemudian para pemasok, dan di urutan berikutnya adalah para kreditor, yaitu kelompok yang meminjamkan uang kepada perusahaan para pemegang saham. Dan pada urutan terakhir yang harus dibayar, jika memang masih tersisa uang setelah membayar ini itu, adalah para pemegang saham.
MASA DEPAN
Pendidikan adalah kata yang sangat besar maknanya. Dan biasanya, tiap orang memiliki arti yang berbeda dengan orang lainnya. Begitu juga dengan integritas. Integritas memiliki arti yang berbeda pada tiap individu.
Integritas merupakan hal yang utama dalam tiap kesuksesan.
Terdapat beberapa jenis pendidikan yang cukup penting, yang dapat membawa kita pada kesuksesan, antara lain: Akademis, Profesional, dan Finansial. Jika seseorang mengumumkan integritasnya, biasanya orang tersebut tidak memiliki cukup integritas di dalam dirinya. Integritas, adalah apa yang orang lain katakan mengenai diri kita. dan jika kita pernah mendengar orang lain berkata, “Anda telah menghina integritas saya”, maka berhati-hatilah. Orang yang memiliki integritas akan sangat sulit untuk merasa tersinggung.
Sesuatu memiliki integritas jika dapat mempertahankan bentuknya.
Jika seorang siswa lulus dari sekolah dengan mendapatkan pendidikan akademis, profesional dan finansial, maka mereka sesuai dengan definisi Webster mengenai integritas, yaitu: kondisi yang tidak mudah terganggu, Kesetiaan terhadap nilai, terutama moral dan artistik, kualitas atau keadaan diri yang menyatu, utuh, dan kokoh.
Namun sebagian besar orang pergi ke sekolah untuk belajar menjadi ‘pintar akan akademis’, bukan ‘cerdas akan kehidupan’. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu di hidup mereka untuk mempelajari dan menguasai hal yang penting di dalam dunia sekolah, namun akan sangat sedikit bermanfaat dalam dunia nyata. Orang seperti ini tidak memiliki kemampuan bertahan secara finansial dan naluri bertahan hidupnya telah hilang. Ketika mereka harus membaur ke dunia luar yang nyata, dunia luar akan menghabiskan mereka. Di luar dari sistem sekolah, pendidikan mereka tidak dapat mempertahankan bentuknya.
Bukan berarti pendidikan akademis atau sekolah itu tidak penting. Kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi secara matematis merupakan hal yang cukup penting di zaman ini. Mereka yang memiliki kelemahan dalam akademis akan mendapatkan kesulitan dalam belajar, beradaptasi, dan mengikuti alur kehidupan.
Banyak eksekutif perusahaan yang memiliki gelar MBA, yang menganggap diri mereka sebagai seorang entrepreneur. Namun, mereka bukanlah entrepreneur yang sesungguhnya. Entrepreneur tidak memerlukan perusahaan untuk bisa bertahan hidup. Entrepreneur membangun perusahaan, mereka tidak di dalam perusahaan. Entrepreneur tidak terlatih dan terdidik di sekolah; mereka terpahat oleh dunia jalanan yang nyata.
Para akuntan dan pengacara adalah para spesialis yang bekerja untuk para entrepreneur. Entrepreneur adalah generalis. Dimanapun, spesialis selalu bekerja untuk para generalis. Spesialis—seperti pengacara, akuntan, dan eksekutif—merupakan bagian yang penting di dalam tim para entrepreneur, namun sangat sedikit dari mereka yang menjadi entrepreneur.
Setiap orang lahir dalam keadaan jenius, namun proses kehidupan mengikis kejeniusan mereka.
Agar bisa sukses di sekolah, seseorang harus menjadi spesialis. Mereka harus mengetahui banyak mengenai sedikit hal. Sedangkan entrepreneur adalah para generalis. Mereka harus mengetahui sedikit dari banyak hal. Ketika entrepreneur perlu mengetahui lebih banyak akan suatu hal, mereka akan memperkerjakan spesialis. Bagi sebagian besar orang, entrepreneur adalah orang-orang yang bodoh, karena mereka tidak istimewa dalam pelajaran dan dunia sekolah. Namun, mereka adalah orang yang kaya karena mereka seorang generalis.
Semoga bermanfaat,
Salam Sukses Sejahtera
Leave a Reply